watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ISTRIKU PIARAAN BOSS

Setelah orang tuaku bercerai, aku ikut mamaku
bersama adikku. Aku tidak ingat benar apa
penyebabnya, tetapi yang ku tahu papaku punya
banyak pacar. Namun ibuku juga punya pacar
ketika masih serumah dengan papa. Kami mulai
merasakan kesulitan ekonomi. Dari kehidupan
yang serba mewah, pelan-pelan mulai menurun.
Akhirnya rumah kami terjual dan aku tidak
sempat menamatkan SMA. Aku bukan lagi orang
yang berduit. Modalku hanya berbadan atletis,
tegap, cukup tinggi dan muka lumayan
menggoda. Aku hobby bermain musik,
sehingga berkumpulnya dengan anak-anak
band. Kami akhirnya memang punya band
sendiri. Tidak sempat ngetop, tetapi satu -dua
kali pernah juga tampil di café. Pengembaraanku
sebagai pemusik dari kace ke kafe memberi jalan
aku kenal dengan seorang wanita cantik. Kulitnya
putih, tinggi semampai. Wajahnya indo
campuran. Stefi memang berayah Jerman dan
ibu Sunda. Ayahnya pulang ke Jerman, dan
ibunya ditinggal begitu saja. Aku makin akrab
dengan Stefi. Dia orangnya asyik dan
kelihatannya cukup berduit. Kuperhatikan dia
gonta-ganti mobil.
Kalau bukan Honda Jazz yang dibawanya ya
BMW seri 3 tahun terbaru. Di kafe dia selalu
berombongan dengan cewek-cewek. Mereka
kelompok cewek yang tajir-tajir. Di kafe mereka
tidak jualan, artinya mencari uang dari laki-laki.
Mereka hanya dugem, minum-minum. Satu kali
Stefi ketika aku bergabung dengan kelompok
cewek-cewek dia terlalu banyak minum. Padahal
dia bawa mobil sendiri. Oleh teman-temannya
aku diminta mengantar Stefi pulang. Stefi antara
sadar dan mabuk ku bimbing memasuki
mobilnya. Dia menyebutkan satu alamat, yang
aku kenal benar daerahnya di Bintaro. Kami
sampai ke alamat yang dia maksud, sebuah
rumah sedang tetapi cukup bagus. Aku
membuka kunci pagar sekaligus pintu
rumahnya. Kunci-kunci itu menjadi satu dengan
kunci mobil. Kupapah Stefi masuk ke dalam
rumah lalu ku baringkan di sofa. Aku segera
menutup pintu pagar dan pintu rumah. Stefi
dengan keadaan setengah sadar minta aku
membawanya ke kamar mandi, karena dia
merasa mau muntah. Belum sempat sampai
kamar mandi muntahnya sudah berhamburan
mengenai bajunya juga bajuku. Baunya gak
karuan, asem bercampur bau alkohol. Aku
membersihkan bajunya dengan handuk basah
dan juga bajuku. Bekas muntah yang berserakan
di lantai menjadi kerjaanku selanjutnya. Aku lap
saja dengan handuk yang sudah bekas
membersihkan muntah tadi di baju. Ini terpaksa
kulakukan, karena jika tidak aku khawatir kami
bisa terpeleset jika keluar dari kamar mandi. Stefi
aku dudukkan di di closet. Dia duduk bersandar,
sementara aku ngepel lantai yang penuh dengan
muntah Stefi. Ketika aku kembali ke kamar
mandi, Stefi sudah membuka baju dan
celananya yang tadi terkena muntahan. Dia
tinggal mengenakan celana dalam dan BH.
Melihat pemandangan itu, barangku jadi makin
mengeras. Dari tadi sudah mengeras karena aku
berkali-kali menyenggol susunya yang lumayan
empuk dan besar. Stefi minta aku memapahnya
ke kamar. Aku baringkan dia di tempat tidur dan
sekalian kulepas BH dan celana dalamnya. Aku
sudah terujung melihat Stefi yang putih mulus.
Dia melemas saja ketika kulucuti bajunya. Aku
mulai menciumi kedua putingnya dan meremas-
remas dadanya yang padat. Stefi kelihatannya
bereaksi dengan rangsanganku. Nafasnya
memburu. Aku tidak peduli. Kemaluannya aku
raba terasa berlendir pula di sana. Jari tengahku,
kucolok ke dalam memeknya terasa hangat di
dalam. Itilnya kumainkan, Stefi menggelinjang-
gelinjang. Aku penasaran pula ingin mengisap
memeknya. Aku segera beroperasi di antara
kedua kakinya . Memeknya aku jilati dan itilnya
menjadi mainan lidahku. Stefi menggelinjang-
gelinjang sampai akhirnya dia mengejang.
Meskipun dalam keadaan mabuk dia bisa juga
orgasme. Stefi menarikku keatas. Aku
menangkap kemauannya. Dia minta aku
menindihnya. Barangku ku arahkan ke gerbang
vaginanya lalu kutekan pelan-pelan. Rasanya
hangat dan lumayan menjepit. Stefi memang
sudah tidak perawan lagi, sehingga penisku
leluasa keluar masuk memeknya. Stefi yang
masih dalam keadaan mabuk kini mengerang-
erang mengekspresikan kenikmatan. Aku terus
menggenjot dengan gerakan kasar. Barangku
lumayan besar lah, mungkin ukurannya sekitar
17 centi dan lingkarnya cukup gemuk. Aku
akhirnya ejakulasi dan beberapa saat kemudian
aku merasa memek Stefi juga berdenyut-
denyut. Kami akhirnya tidur di bawah selimut
sampai pagi dalam keadaan telanjang. Stefi
tinggal sendiri di rumah ini. Dia membeli rumah
ini sendiri sedang ibunya tinggal di Bandung.
Aku terbangun ketika matahari menerobos
masuk ke kamar. Stefi tidur memelukku. Pagi itu
aku main sekali lagi dengan Stefi sampai kami
sama-sama puas. Stefi sudah sadar dari
pengaruh alkohol semalam. Kami lalu mandi
bersama dan saling menyabuni. Stefi sempat
mengoral ku sebentar dan akhirnya kami main
berbagai gaya di kamar mandi. Baju dan
celanaku basah karena bekas muntah semalam.
Jadi aku hanya mengenakan celana dalam. Stefi
berinisiatif mencuci bajuku dengan mesin cuci.
Sementara menunggu proses mesin cuci aku
hanya mengenakan celana dalam. Stefi rupanya
menyesuaikan suasana, dia juga hanya
mengenakan celana dalam, sementara susunya
dibiarkan menggantung bebas. Kami
menyiapkan sarapan pagi bersama dengan
hanya bercelana dalam. Stefi rupanya sudah
lama menaksir diriku, jadi dia merasa senang
ketika bersamaku di rumah. Aku akhirnya akrab
dengan Stefi dan sering tidur dirumahnya untuk
saling memuaskan. Pertanyaanku yang
mengganggu adalah, mengapa Stefi begitu
berduit, sementara dia tidak terlihat bekerja apa-
apa. Aku bahkan sering disangui. Aku tentu saja
tidak bisa menolak, karena aku juga sering
bokek. Sejak aku bersama Stefi keuanganku
terjamin, bahkan aku memegang Honda Jazz
untuk keluyuran ke sana kemari. Akhirnya Stefi
membuka rahasia kehidupannya. Dia adalah
piaraan seorang adik konglomerat. Berapa pun
yang dibutuhkan Stefi selalu dipenuhi. Stefi
dalam usia 23 tahun sudah 4 tahun menjadi
piaraan si adik konglomerat itu.
Dia bahkan sudah sering diajak bepergian ke luar
negeri. Namun meskipun secara materi
berkecukupan, tetapi batinnya tersiksa, karena
konglomerat itu menyembunyikan
hubungannya dari istrinya. Oleh karena itulah
untuk mengisi kekosongannya dia memilih aku
untuk mendampinginya. Aku seterusnya diminta
bisa mengerti dan menerima kehidupan Stefi.
Bagiku hal itu tidak menjadi masalah, sex, uang
dan kehidupan yang lebih baik adalah tujuan
hidupku. Stefi bisa pula diterima oleh mamaku.
Bahkan aku dibebaskan tidur bersama Stefi di
rumah ku sendiri. Mamaku memang
berpandangan bebas, karena dia juga sering
menjalin hubungan dengan pacarnya meski
tidak pernah tidur di rumah. Satu hari Stefi
berbicara serius, dia minta hubungannya dengan
ku di jadikan hubungan resmi. Artinya aku dan
Stefi menjadi suami istri. Menurut Stefi bos
konglomeratnyalah yang menyarankan itu.
Bosnya menginginkan Stefi hidup normal. Cuma
syaratnya, Stefi harus tetap bisa melayani dan
aku sebagai suaminya tidak boleh
mencemburuinya. Jika Aku menghalangi dan
mencemburuinya, maka suplai materi akan
dihentikan. Bagiku itu bukan masalah yang sulit
kuterima. Selama ini aku juga sudah menjalani
hidup seperti itu, masalahnya aku belum
sekalipun pernah bertemu dengan bos si Stefi.
Aku hanya melihatnya melalui foto di HP nya.
Kami akhirnya melangsungkan pernikahan. Pada
pesta pernikahan itulah aku melihat dengan jelas
si bos yang selama ini mendanai hidup kami.
Aku menyalaminya dengan hangat. Stefi
mendapat hadiah sebuah rumah besar di Bintaro
lengkap dengan kolam renang. Digarasinya juga
sudah ada sebuah mobil mercy C 240 terbaru.
Stefi mengatakan bahwa bosnya ingin
berkenalan lebih akrab denganku, dan katanya
dia ingin berterimakasih padaku karena telah
mengurus Stefi selama ini. Pada hari yang
dijanjikan si bos datang. Kami cepat akrab. Dan
ternyata si Bos tidak tua-tua amat. Dia warga
keturunan berusia sekitar 40 tahun. Si bos
bahkan berjanji akan membantu aku melengkapi
peralatan musik band ku. Hal ini sudah lama aku
dambakan untuk membentuk band yang
sempurna. Si bos akhirnya sering datang ke
rumahku. Bahkan gilanya lagi, si bos minta
izinku untuk meniduri istriku di rumahku. Aku
terpaksa mengiyakan sambil hatiku galau.
Bagaimana tidak rasanya kelaki-lakianku
martabatnya terganggu juga. Namun aku
introspeski dengan kehidupankau selama ini, toh
hal itu sudah lama terjadi. Bedanya mereka tidak
bermain di depanku, sekarang mereka terang-
terangan di depanku. Ah apa bedanya, toh
substansinya sama. Satu hari sedang aku asyik
menonton TV sementara istriku digeluti si bos di
kamar, istriku mengsms. Dia minta aku masuk
ke kamar. Dia menceritakan si bos ingin
merasakan sensasi baru, 3 some denganku. Aku
pikir ini merupakan fantasi sex ku yang sudah
lama aku simpan, tetapi aku belum pernah
menghayalkannya ber 3some dengan si bos.
Aku berpikir ini perlu dicoba, paling tidak si bos
akan tambah akrab denganku. Ketika pintu
kamar aku buka mereka berdua berada di bawah
selimut.
Aku duga mereka pasti telanjang bulat. Aku
segera melucuti semua bajuku. Penisku belum
terlalu tegang, meski sudah mulai terisi. Aku naik
ke tempat tidur dan penisku langsung diraih
istriku. Dia segera menghisap batang penisku
tanpa mempedulikan si bos yang tidur di
sebelahnya. Si bos lalu membuka selimut dan
Stefi diminta berposisi merangkak. Aku terduduk
di sandaran tempat tidur, sementara si Bos
menyodok memek istriku dari belakang di
bermain semangat sekali. Rupanya dia ingin
berganti posisi. Si bos tidur telentang dan Stefi
diminta menindihnya dan barangnya
dimasukkan ke dalam memek Stefi. Sementara
aku diminta melakukan anal dengan Stefi. Aku
memang sudah sering melakukan hubungan
anal dengan Stefi, jadi permintaan si Bos ini tidak
terlalu aneh. Istriku digenjot oleh dua laki-laki di
kedua lubangnya. Aku menikmati sekali sensasi
ini. Si bos lalu minta bertukar posisi, aku di
bawah Stefi menggenjot memeknya dan si bos
mengambil jatah anal. Si bos dengan semangat
menggenjot anal Stefi sementara aku dan stefi
diam saja. Sebab kalau aku ikut menggenjot,
kontolku bisa lepas dari memek Stefi. Tidak lama
kemudian si bos mencapai ejakulasi di dubur
Stefi. Dia melenguh panjang dan aku merasakan
spermanya meleleh membasahi batangku. Sibos
mencabut penisnya dan tidur telentang di
samping ku Aku meneruskan permainan dengan
Stefi. Pemandangan Stefi bergerak naik turun
menduduki penisku memang merupakan
pemandangan indah. Teteknya yang cukup
besar dan kencang bergoyang-goyang seirama
dengan hentakan tubuh Stefi. Dia makin cepat
bergerak dan aku tau bahwa Stefi sudah
menjelang orgasmenya. Stefi menjerit dan
ambruk menindih tubuhku . Aku segera
membalikkan posisi Stefi dan menggenjot
dengan keras sampai aku pun ejakulasi. Setelah
selesai permainan babak itu kami bertiga menuju
kamar mandi dan membersihkan diri. Seusainya
aku diminta Si bos untuk tetap di kamar. Kami
lalu duduk di kursi yang berbeda sambil
merokok dan menenggak bir. Sementara itu Stefi
duduk di bawah si si Bos sambil melomoti penis
si Bos yang masih lemas. Stefi tahu benar cara
menservice si bos. Lama Stefi mengulum penis
si Bos tetapi, penisnya tak kunjung mengeras.
Sementara penisku pelan-pelan mulai meregang.
Kami lalu pindah posisi di tempat tidur. Stefi
berbaring mengulum kontolku sementara
memek Stefi dilahap oleh oleh si Bos. Kuakui Stefi
sangat pandai menjaga memeknya, sehingga
haunya selalu mengggairahkan. Mungkin itu pula
yang menjadi daya tarik si Bos mau memelihara
Stefi begitu lama. Aku akhirnya main lagi denan
Stefi sementara si Bos duduk di kursi sambil
mangambil foto kami yang sedang main. Bagi
ku tidak masalah, toh Stefi istriku resmi. Malah
aku berterima kasih sama si Bos telah mau jadi
juru foto untuk dokumentasi pribadi kami. Sejak
saat itu aku jadi makin arab dengan si Bos. Dia
pun sering diam-diam mentransfer uang ke
rekeningku tanpa setahu Stefi. Uang itu aku
simpan , sampai akhirnya cukup untuk
membuka usaha mini market . aku membeli dua
ruko berdampingan dan di situlah minimarket
yang merupakan waralaba dari merek terkenal.
Paling tidak pendapatan dari mini market itu kelak
bisa menunjang kehidupan kami. Kehidupan sex
kami makin gila, karena kami kemudian
bergabung dengan klub swinger. Ini membawa
pergaulanku makin luas dan dari koneksi dengan
grupku itu aku bisa mengembangkan marketing,
baik rumah, asuransi ataupun apa saja. Dan lebih
gilanya lagi si Bos kemudian membawa teman-
temannya mengerjai istriku. Pernah istriku satu
kali melayani 5 orang sekaligus di hotel. Aku ikut
disitu, tetapi tidak ikut main. Aku diam-diam dan
secara tersembunyi merekam kegiatan mereka
melalui kamera . Semua wajah mereka yang gila
sex terekam. Aku mengeditnya kemudian
sehingga mutunya jadi lumayan bagus, seolah-
olah pengambilan gambar itu tidak dilakukan
secara sembunyi.


Adult | GO HOME | Exit
1/1062
U-ON

inc Powered by Xtgem.com